Home » » ADAB ZIARAH KUBUR DAN SUNAH RASULLULAH SAW

ADAB ZIARAH KUBUR DAN SUNAH RASULLULAH SAW

Written By lesbumi on Selasa, 03 Januari 2017 | 10.13

Ziarah jika di maknai secara umum adalah menengok. Maka, dapat disimpulkan bahwa ziarah kubur adalah menengok atau mengunjungi kuburan untuk memohon ampunan bagi si mayit. Ziarah kubur termasuk sunah Rasulullah Saw. Disyariatkannya ziarah kubur memiliki tujuan agar kita bisa mengambil i’tibar atau pelajaran, seperti mengingatkan kita akan alam akhirat di mana segala amal perbuatan kita sewaktu di alam dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt.

Abu ‘Abdillah Muhammad bin Abu Bakr Az Zur’i ra pernah berkata,;" “Memuliakan mayit yang berada di kubur serupa dengan memuliakannya di rumah yang ditempati semasa hidupnya di dunia, karena kubur yang dia tempati saat ini telah menjadi kediaman (baru) baginya”

Perkataan beliau tersebut menunjukkan seorang muslim meski telah wafat, berhak untuk mendapatkan perlakuan santun dari saudaranya yang masih hidup sebagaimana perlakuan tersebut ia dapatkan semasa hidupnya di dunia.

Islam adalah agama yang santun untuk mengamal kan ajaran Islam dalam rangka kita menghormati sang mayit marilah kita jaga adab adab dalam ZIARAH KUBUR antara lain ; - ...

1 niat tulus ikhlas karena Allah

وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ (١٥)

“Kamu menganggapnya suatu yang sepele, padahal dia di sisi Allah adalah besar” (An Nuur: 15)


Oleh sebab itu, ziarah tersebut diniatkan untuk mendapatkan pahala dan bukan diiringi dengan tendensi-tendensi tertentu. Betapa banyak peziarah tidak menyadari hal ini sehingga dirinya terluput dan terhalang untuk mendapatkan pahala.


2 . Mengucapkan salam ke ahli kubur



اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وِالْمُسْلِمِيْنَ وِإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ . نَسْأَلُ اللهِ لَنَا وَلَكُمُ العَافِيَةَ

“Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, penghuni kampong kediaman, dari kalangan muslimin dan mukminin. Ssungguhnya kami akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah agar keselamatan diberikan kepada kami serta kalian

3 . Melepas Sandal
Dan
Tidak Berjalan menginjak di Atas Kubur

Peziarah diharuskan melepas sandal ketika memasuki areal pekuburan dan tidak berjalan di atas kubur sebagai bentuk penghormatan kepada saudaranya sesama kaum muslimin yang telah wafat.
Hal ini dinyatakan dalam hadits Basyir bin Ma’bad radhiallahu ‘anhu,

" ®  " “Pada suatu hari saya berjalan bersama rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba beliau melihat seorang yang berjalan di areal pekuburan dengan memakai sandal, maka beliau menegurnya, “Yaa shahibas sibtiyyatain (wahai yang menggunakan dua sandal), celaka engkau, lepaskan sandalmu!” Orang tersebut melongok kepada yang menegurnya, tatkala dia mengetahui orang tersebut adalah rasulullah, serta merta dia mencopot kedua sandalnya.”

" ® " Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لأن أمشي على جمرة أو سيف أو أخصف نعلي برجلي أحب إلي من أن أمشي على قبر مسلم . وما أبالي أوسط القبور قضيت حاجتي أو وسط السوق

“Sungguh, aku berjalan di atas bara api atau pedang, atau aku ikat sandalku dengan kakiku lebih aku sukai daripada berjalan di atas kubur seorang muslim. Dalam pandanganku, kejelekannya sama saja, buang hajat di tengah kubur atau di tengah pasar

Al ‘Allamah Abu ‘Abdillah Muhammad bin Abu Bakr Az Zur’i rahimahullah mengatakan,

“Siapapun yang merenungkan larangan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk duduk di atas kubur, bersandar dan berjalan di atasnya, tentu dia akan mengetahui bahwasanya larangan tersebut bertujuan untuk menghormati para penghuni kubur sehingga manusia tidak menginjakkan kaki pada kepala mereka dengan sandal. Oleh sebab itu, beliau pun melarang untuk buang air di antara kuburan dan memberitakan bahwa duduk di atas bara api hingga membakar baju itu lebih baik ketimbang duduk di atas kubur. Hal ini tentunya lebih ringan daripada berjalan diantara kuburan dengan menggunakan sandal.


4  . Mendoakan ahli kubur di larang mencela

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

لا تسبوا الأموات فإنهم قد أفضوا إلى ما قدموا

“Janganlah kalian mencela orang yang telah wafat. Sesungguhnya mereka telah mendapatkan ganjaran atas apa yang telah mereka perbuat.”[11].

5 . Mengambil pelajaran dan mengingat mati

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ألا فزوروها فإنها ترق القلب، وتدمع العين، وتذكر الاخرة

“Ziarahilah kubur, sesungguhnya hal itu dapat melembutkan hati, meneteskan air mata dan mengingatkan pada kehidupan akhirat”

6 . Tidak  bercanda

Sebaiknya jangan kita bercanda di area kuburan karena dari hadis hadis di atas kita agar bisa ngambil hikmahnya

7 . Tidak menangis sampai  meratapi (meraung Raung )

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من نيح عليه فإنه يعذب بما نيح عليه يوم القيام

“Barangsiapa yang ditangisi dan diiringi dengan ratapan, maka ia akan merasa tersiksa pada hari kiamat kelak disebabkan ratapan tersebut.

Imam asy Syafi’i rahimahullah mengatakan, “Akan tetapi tidak boleh mengatakan perkataan yang terlarang di samping kubur, seperti menyumpah serapahi diri sendiri atau meratap. Namun, jika anda berziarah untuk memintakan ampun bagi mayit, melembutkan hati anda dan mengingat akirat, maka hal ini tidak aku benci.

Mudah mudahan kita termasuk orang orang yang selamat dunia akhirat

Wallahua'alam

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : NU | GP. ANSOR | PP Muslimat NU
Copyright © 2011. LESBUMI NU TARAKAN - All Rights Reserved
Dukungan MUI dan Kota Tarakan
Proudly powered by Blogger
}); //]]>