Dalam acara tersebut, selain sejumlah tokoh NU, Lesbumi juga memberikan penganugerahan Saptawikrama kepada para keluarga tokoh pendiri Lesbumi. Budayawan sekaligus tokoh NU Candra Malik menilai, dengan beranjak usia ke-54, diharapkan ke depannya Lesbumi dapat menjadi garda terdepan penebar cinta damai lewat seni dan budaya bagi Indonesia. Sesuai dengan misi agama Islam turun ke bumi, Lesbumi harus menjadi penebar cinta kasih yang rahmatan lil-alamin .
”Saya berharap Lesbumi dapat menjadi garda terdepan penebar kedamaian lewat jalur kesenian ini,” katanya. Sementara itu Ketua PBNU Marshudi Syuhud dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya anjuran agar menjadi manfaat bagi sekitar. Ia mencontohkan, organisasi Lesbumi yang berada di bawah naungan NU haruslah memiliki manfaat kepada umat. Indikator manfaat itu pun dijabarkan salah satunya adalah dapat meringankan kesusahan.
Seni dan budaya merupakan salah satu medium yang dapat menjalankan cita-cita itu. Selain itu, hadirnya Lesbumi sebagai lembaga kesenian muslim diharapkan dapat memberikan pengetahuan seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia. Ciri Islam yang damai dan toleran merupakan misi yang ditempuh dengan strategi brilian dari Wali Songo dan harus dilestarikan hingga saat ini. Lewat seni dan budaya, Wali Songo dapat menyebarluaskan Islam tanpa pertumpahan darah.
”Ciri Islam yang damai dan berkebudayaan adalah warisan Wali Songo, itu harus dilestarikan,” katanya. Ketua Lesbumi Agus Sunyoto menilai, dalammelestarikanseni dan budaya yang memiliki semangat agama, haruslah dilakukan dengan strategi. Sepanjang sejarah kehidupan manusia selalu berubah dari zaman ke zaman.
Kehadiran teknologi dapat mempermudah kehidupan manusia, namun di satu sisi juga mengubah kehidupan manusia itu sendiri yang menyebabkan terjadinya modernisasi.
Posting Komentar